/** Kotak Iklan **/ .kotak_iklan {text-align: center;} .kotak_iklan img {margin: 0px 5px 5px 0px;padding: 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotak_iklan img:hover {border: 1px solid #333}

Total Tayangan Halaman

Selasa, 05 November 2013

CANDI JOLOTUNDO



Candi Jolotundo,sebuah bangunan petirtaan atau air keabadian/amerta dilereng bukit Bekal salah satu puncak gunung penanggungan tepatnya didesa Seloliman, trawas,mojokerto yang dibuat masa majapahit 997 M.Candi ini proses perjalanan sejarahnya sungguh unik mengingat petirtaan jolotundo adalah sebuah kolam cinta antara raja bali udaya dengan putri guna dharma asal jawa dan konon kolam ini disiapkan untuk menyambut kelahiran airlangga 991 M.Candi Jolotundo juga menjadi petilasan sejarah kerajaan kahuripan masa airlangga kemudian menariknya petirtaan Jolotundo diduga kuat sebagai tempat pemandian raja maupun ratu kerajaan Kahuripan kala itu dengan kolam terpisah .Kini pemandian Jolotundo pun yang banyak dimanfaatkan wisatawan juga kolam terpisah sesuai gender.Petirtaan atau candi Jolotundo arsitektur bangunannya indah mempesona didinding candi dihiasi beberapa bentuk pancuran kemudian dinding candi dibagian lain juga dihiasi beragam motif relief yang eksotif dan dibagian dinding candi juga dijumpai tulisan berbahasa jawa"gempeng" yang berarti hancur atau luluh lantah .Uniknya petirtaan Jolotundo yang panjang 16,85 meter lebar 13,52 meter dan kedalaman 5,2 meter dengan bahan dasar bangunan terbuat dari batu andesit dan air dalam kolam petirtaan Jolotundo diduga kuat memiliki zat mineral terbaik didunia sejenis zam-zam .Air dalam kolam Jolotundo tidak pernah habis meski kemarau panjang.Tak heran pemandian Jolotundo ini banyak dijadikan tempat pemandian favorit masyarakat ataupun wisatawan Mojokerto dan sekitarnya .Para wisatawan percaya air dipemandian Jolotundo mampu membuat awet muda bahkan diyakini mempunyai beberapa khasiat penting lainnya.Wisata diPertirtaan Jolotundo cukup menyenangkan pasalnya disekitar petirtaan ini dibangun pendopo maupun gazebo sembari menikmati kekayaan alam kawasan petirtaan Jolotundo yang sungguh indah mempesona.Kawasan petirtaan ini disekelilingi anekaragam tanaman tropis,tanaman hias,tanaman cemara dan tanaman pinus kemudian tidak jauh dijumpai sawah terasiring membuat suasananya sejuk nan asri.Perjalanan wisata kurang lengkap bila berwisata ria dipetirtaan Jolotundo tanpa menyaksikan tradisi melasti yang digelar masyarakat hindu Mojokerto,sidoarjo dan daerah lainnya menjelang perayaan hari nyepi setiap tahunnya.Tradisi melasti ,sebuah perayaan umat hindu dengan mengadakan perjalanan arak-arakan dari suatu pura dikawasan Jolotundo menuju pertirtaan Jolotundo sebagai pusat kegiatan tradisi melasti.Uniknya prosesi arak-arakan membawa sejumlah ayam,bebek,itik serta hasil bumi kemudian sepanjang perjalanan menuju petirtaan Jolotundo diiringi musik dan peserta arak-arakan terdiri dari anak-anak hingga orang tua memakai pakaian putih khas bali.Prosesi tradisi melasti cukup unik mulai rangkaian doa ,puja bakti yang dilakukan secara bergantian oleh puluhan rohaniawan,pemangku adat kemudian diakhiri pelepasan sejumlah ayam,bebek dan hasil bumi ke dalam kolam/petirtaan Jolotundo.Peristiwa unik saat pelepasan sejumlah ayam dan bebek ke dalam kolam/petirtaan Jolotundo pasalnya itik, ayam maupun bebek takut air sehingga ketika ayam-bebek dilepas ke dalam kolam ayam,itik-bebek berlarian kesana kemari menjadi rebutan anak-anak.Tradisi melasti memberi arti sendiri bagi umat hindu yakni menyucikan jagat dan diri segala kegiatan keduniawian sebelum menjelang hari nyepi.Petirtaan Jolotundo hingga sekarang tetap menjadi tempat favorit wisatawan baik sekedar refreshing,jalan-jalan maupun melakukan pembersihan diri dikolam jolotundo.Menjelang hari 1 suro masyarakat desa jolotundo menggelar bersih desa dilokasi petirtaan Jolotundo ,maka tak dipungkiri bila kawasan petirtaan Jolotundo makin ramai dikunjungi wisatawan majokerto dan sekitarnya sekedar bermain,berwisata disekitar kolam jolotundo maupun melakukan kegiatan ritual.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar